Windows Azure
Dalam
perkembangan cloud computing yang cukup pesat di Indonesia saat ini, salah satu
nama yang mencuat adalah Windows Azure. Teknologi bentukan
Microsoft ini adalah sebuah bentuk implementasi Platform as a Service (PaaS)
dari sebuah cloud computing. Teknologi ini memungkinkan kita untuk membangun
sebuah aplikasi melalui cloud, baik berupa teknologi web application, cloud
service, maupun aplikasi-aplikasi yang berjalan di atas virtual machine.
Salah
satu yang menjadi keunggulan Windows Azure adalah kemampuan untuk menjalankan
aplikasi dari berbagai jenis teknologi dan platform, diantaranya adalah .NET
(sebagai teknologi dari Microsoft), JAVA, dan juga PHP.
Berdasarkan
sejarahnya, teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 dan terus
dikembangkan sehingga menjadi komersial secara umum pada tanggal 1 Februari
2010.
Terdapat
tiga buah komponen dari teknologi Windows Azure, diantaranya adalah :
- Compute : Merupakan bagian dari
teknologi Windows Azure yang berguna dalam proses komputasi, baik
secara foreground maupun background job (berjalan
di belakang layar). Compute tools dari Windows Azure
diantaranya adalah web role, worker role, dan virtual
role.
- Storage : Merupakan bagian dari
teknologi Windows Azure yang berguna dalam proses penyimpanan data.
Terdapat dua jenis storage dalam Windows Azure, yang pertama adalah Azure
Storage yang berguna untuk penyimpanan data yang berbentuk table, cloud,
dan blob. Sementara itu, bentuk storage lainnya adalah SQL Azure yang
merupakan versi SQL Server yang berjalan di cloud.
- Fabric : Merupakan bagian yang
berguna sebagai “otak” dari teknologi ini. Proses ini diatur oleh Windows
Azure Fabric Controller yang berguna dalam proses scheduling, resource
allocation, dan management.
Windows
Azure bersandar pada teknologi REST (Representational State Transfer) sehingga
proses komunikasi antar aplikasi dapat dilakukan dengan menggunakan protokol
HTTP.
Terdapat dua buah key
properties yang membuat Windows Azure unggul dibandingkan
kompetitornya, diantaranya adalah :
- Resource Elasticity : Kita dapat melakukan
penyesuaian resource yang dibutuhkan secara real-time oleh suatu
aplikasi yang berjalan. Sebagai contoh : apabila suatu aplikasi hanya
tinggi traffic nya pada waktu-waktu tertentu (misalnya
aplikasi pemilu), maka tentunya kebutuhan resource hanya
tinggi pada saat tertentu saja. Oleh karena itu, kita dapat melakukan
setting resource dengan menggunakan resource rendah
pada saat jumlah akses rendah, dan meningkatkan kapasitas resource apabila
sedang mencapai peak time.
- Geo-aware : Windows Azure berjalan
di atas data center Microsoft yang tersebar luas di seluruh dunia. Pada
saat pengembangan aplikasi cloud, pengembang dapat memilih data center
yang terdekat dengan mereka sehingga tingkat konektifitas menjadi lebih
tinggi. Sebagai contoh, apabila kita membuat suatu aplikasi pemilu di
daerah eropa, maka sebaiknya resource-resoure yang kita gunakan (database,
dll) berada di daerah eropa. Hal ini telah diimplementasikan pada
teknologi Windows Azure. Ilustrasi dari konsep ini dapat dilihat pada
gambar di bawah ini
Cara kerja cloud pada
windows azure sama seperti google drive, menggunakan internet sebagai sever
dalam mengatur aplikasi dan melayani jaringan global dari Microsoft Data
Centers. Kemanaan data juga terjamin keamaannya dengan layanan dari Cloud Computing
seperti jaminan ISO, Data Pribadi, dll.
Comments
Post a Comment